Pemberian ASI secara eksklusif saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah, karena akhir-akhir ini ada tren penurunan pemberian ASI pada bayi. Kampanye pemerintah untuk ASI eksklusif tentunya didasari oleh bukti-bukti penelitian yang menunjukan keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula. Dari penelitian yang termuat dalam Pediatric Journal 1993, terbukti bahwa menyusui ekslusif paling tidak empat bulan pertama, dapat mengurangi kemungkinan bayi terkena infeksi saluran pencernaan (antara lain diare), infeksi saluran pernapasan, serta infeksi saluran telinga. Bahkan, beberapa hasil penelitian terbaru kembali menemukan manfaat baik ASI bagi bayi yaitu : ASI mampu mencegah gumoh, meningkatkan kesehatan usus bayi dan penemuan terakhir mendapatkan bahwa ASI mampu mencegah penularan HIV pada bayi.
Pengertian ASI
ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif menurut WHO, 2006, bahwa bayi hanya
menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu,
tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi
vitamin, suplemen, atau obat. Pemberian ASI Eksklusif menurut Departemen
Kesehatan ,2003, adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan
minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan
vitamin.
ASI eksklusif diberikan segera setelah bayi dilahirkan selambatnya dalam waktu
setengah sampai satu jam, berupa kolostrum. Pemberian makan dan minuman lain
tidak diperbolehkan seperti air kelapa, madu, teh, air tajin, dan pisang. ASI
diberikan sesuai kemauan bayi tanpa perlu dibatasi waktu dan pemberiannya,
sampai bayi berusia 6 bulan. (Purnamasari, 2009)
Apa saja sih isi ASI itu?
Kandungan ASI
terdiri dari Air 88.1%, Lemak 3.8%, Protein 0.9%, Laktosa 7.0%, dan Lain-lain
0.2%.
Kandungan air dalam ASI yang diminum bayi selama pemberian ASI
eksklusif sudah mencukupi kebutuhan bayi dan sesuai dengan kesehatan bayi.
Rata-rata kebutuhan cairan bayi sehat sehari berkisar 80-100 ml/kg dalam minggu
pertama usianya hingga140-160 ml/kg pada usia 3-6 bulan. Jumlah ini dapat
dipenuhi cukup dari ASI saja jika dilakukan pemberian ASI eksklusif dan tidak
dibatasi (sesuai ‘permintaan’ bayi, siang dan malam). Bahkan bayi baru lahir
yang hanya mendapat sedikit ASI pertama (kolostrum -cairan kental kekuningan),
tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan di
dalam tubuhnya. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan
‘keluar’ pada hari ketiga atau keempat.
- Protein
Protein ASI dibentuk dalam ribosom pada retikulum endoplasma yang
terdiri dari kasein, alpha laktalbumin dan beta laktoglobulin. Alpha
laktalbumin adalah 25-30% dari total protein ASI yang merupakan penyedia
terbesar asam amino untuk pertumbuhan bayi. Protein ASI berkaitan dengan fungsi
tertentu seperti kasein yang membentuk miscelles dengan kalsium dan fosfat yang
merupakan pengangkut penting bagi mineral tersebut. Pada bayi baru lahir
(neonatus) belum mampu mengelola protein dalam jumlah besar seperti yang banyak
terdapat pada susu formula. Kombinasi asam amino dalam ASI sangat sesuai secara
biokimiawi untuk periode pertumbuhan bayi. Kadar protein yang rendah ini
mengakibatkan saluran pencernaan bayi tidak dimasuki zat protein asing dalam
jumlah besar.
- Lemak
Lemak dalam ASI berbentuk gumpalan yang terdiri dari trigliserida
dengan campuran fosfolipid, kolesterol, vitamin A, dan karotenoid. Trigliserida
berasal dari lemak yang dimakan dan diangkut dalam darah ke payudara sebagai
trigliserida dalam kilomikron. Susunan asam lemak ASI tergantung pada sumber
lemak dalam makanan ibu dan keragaman jumlah lemak. Kadar lemak juga tergantung
ada tidaknya cadangan lemak. Ibu dengan gizi kurang menghasilkan ASI dengan
kadar lemak rendah dan asam lemak kebanyakan berantai pendek, lemak ASI menurun
sampai 1 % tetapi protein dan laktosa tetap. Lemak adalah bahan penyusun yang
penting bagi sistem saraf. Asam lemak dalam ASI memungkinkan bayi memperoleh
energi cukup dan dapat membentuk mielin dalam susunan saraf. Pencernaan lemak
ASI secara baik dilakukan oleh enzim lipase yang banyak terdapat dalam ASI
sehingga memberikan energi yang cukup bagi bayi untuk pertumbuhannya.
- Elektrolit dalam ASI
ASI mengandung elektrolit (natrium, kalium, klorida) sangat rendah
dibanding susu sapi sehingga tidak memberatkan beban ginjal. Pada bayi
yangmendapat formula elektrolit tinggi akan mengakibatkan osmolalitas plasma
yang tinggi. Hal ini akan membahayakan karena fungsi ginjal pada bayi belum
sempurna sehingga sukar untuk diekskresikan. Pada bayi dengan osmolalitas
plasma dan natrium tinggi bila demam atau diare ringan sangat beresiko terhadap
dehidrasi hipernatremik. Selain itu bayi yang osmolalitas plasma tinggi karena
selalu minum beban larut yang berat akan sering merasa haus dan minta minum.
Apabila diberi susu kental menyebabkan haus dan menginginkan minum lagi dan
seterusnya sehingga dapat berakibat pemberian kalori berlebihan pada bayi.
(Suharyono, 1990).
- Hormon
ASI mengandung beberapa hormon dan faktor pertumbuhan. Hormon
dalam ASI terdiri dari kortisol, somatostatin, laktogenik, oksitosin, dan
prolaktin. Faktor pertumbuhan terdiri dari faktor pertumbuhan epidermal,
insulin, laktoferin dan faktor-faktor yang secara spesifik berasal dari sel
epitel kelenjar payudara (ACC/SCN, 1991).
Manfaat ASI itu untuk,…
- Nutrisi untuk tumbuh kembang bayi
Kandungan ASI yang terdiri dari Air 88.1%, Lemak 3.8%, Protein
0.9%, Laktosa 7.0%. Komposisi ASI pada satu ibu akan berbeda dengan komposisi ASI
pada ibu yang lain, karena disesuaikan dengan kebutuhan bayinya sendiri. ASI
merupakan makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.
- Memberi imunitas pasif dan mengembangkan imunitas aktif bayi
Janin sudah mendapat antibodi dari ibu melalui plasenta, namun
ketika lahir bayi tetap tidak terlindungi dari infeksi karena sistem imun tubuh
bayi belum terbentuk. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih
banyak daripada ASI matang. Bayi ASI eksklusif akan lebih sehat dan jarang
sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Bayi baru
membentuk antibodi sendiri saat berumur 6 bulan, namun baru terbentuk sempurna
saat usia 4 sampai 5 tahun. Karena itu dibutuhkan ASI sebagai imunitas pasif.
ASI mengandung limfosit dan makrofag yang memproduksi antibody dan faktor imun
lain, yang member pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit
(Linkages, 2002).
Kemampuan ASI mencegah
infeksi terutama karena kandungan Antibodi IgA, namun kemampuan ini juga
didukung faktor penting lain seperti bakterisidal laktoferin. ASI dapat
meningkatkan kekebalan tubuh bayi yang baru lahir, karena mengandung zat
kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan
alergi. (Hanson, 1999). Kemampuan pertahanan ASI tidak menyebabkan inflamasi,
bahkan beberapa komponen bersifat anti-inflamasi. Pertahanan melawan infeksi
sudah banyak dibuktikan selama proses laktasi melawan diare akut maupun kronis,
infeksi saluran nafas, otitis media, infeksi saluran kencing, sepsis
neonatorum. Fakta yang menarik proteksi tetap ada selama beberapa tahun setelah
laktasi melawan diare, ISPA, otitis media, infeksi Haemophilus influenzae tipe
B. Proteksi ini meningkat dengan semakin lamanya durasi mendapat ASI. Beberapa
kandungan ASI imunitas pasif seperti anti-idiotypic antibody, limfosit T dan
limfosit B bersama sitokin dan faktor pertumbuhan yang terkandung di ASI
ternyata juga menstimulasi imunitas aktif bayi. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa bayi lebih terlindungi dari penyakit imunologi bahkan mungkin alergi.
Dengan ASI eksklusif bayi dapat membangun zat kekebalan tubuh sehingga mencapai
kadar protektif, yaitu saat usia 9 sampai 12 bulan.
- Mempererat hubungan ibu anak
ASI eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu
dan anak. Dengan memberikan ASI eksklusif maka akan mempererat hubungan antara
ibu dan anak.
- Meningkatkan kecerdasan anak
Periode awal kehamilan s/d bayi berusia 12-18 bulan merupakan
periode pertumbuhan otak yang cepat. Gizi yang diberikan merupakan faktor
terpenting dalam proses pertumbuhan otak. ASI eksklusif dapat menjamin
tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Zat gizi yang
diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi, yang terdapat dalam ASI namun sangat
sedikit pada susu sapi, yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang
(DHA, AA, omega 3, omega 6).
Bagaimana ya kira-kira kualitas ASI ?
Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir
menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada
awal menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.
Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan komposisi
berbeda yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matang (mature). Kolostrum
adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7
hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang
dengan volume 150 – 300 ml/hari. ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan
setelah kolostrum (8-20 hari) dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan
kadar protein, mineral lebih rendah.ASI matang adalah ASI yang dihasilkan 21
hari setelah melahirkan.
Volume ASI pada tahun
pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam, tahun kedua 200 – 400 ml/24 jam, dan
sesudahnya 200 ml/24 jam. Di negara industri rata-rata volume ASI pada bayi
dibawah usia 6 bulan adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450 – 1200 gr/hari
(ACC/SCN, 1991). Pada studi Nasution.A, 2003, volume ASI bayi usia 4 bulan
adalah 500 – 800 gr/hari, bayi usia 5 bulan adalah 400 – 600 gr/hari, dan bayi
usia 6 bulan adalah 350 – 500 gr/hari.
Nah, dari apa yang saya tulis diatas, kita bisa lihat bagaimana pentingnya peran ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati anda. So, jangan ragu-ragu memberikan ASI eksklusif untuk anak anda,.. :)
Nah, dari apa yang saya tulis diatas, kita bisa lihat bagaimana pentingnya peran ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati anda. So, jangan ragu-ragu memberikan ASI eksklusif untuk anak anda,.. :)
L
to R : Agung, Hana, Mbak Maya, Kak Ila, Kurnia, Me, Mbak Tutik
Tim kami waktu penyuluhan tentang ASI di desa Ardimulyo, Malang.,. ^^
Daftar Pustaka
Hanson. 1999.
Breastfeeding provides passive and likely long-lasting active immunity. Cited
on: 23 Januari 2012. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9892025?dopt=Abstrac
Jakson dkk, 2006,
Breastfeeding, the Immune Response, and Long-term Health. Cited on: 23
Januari 2012. http://www.jaoa.org/content/106/4/203.full
Linkages. 2002,
Pemberian ASI Eksklusif Satu-satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia
Dini, Cited on: 23 Januari 2012. http://www.linkagesproject.org/media/publications/ENA
References/Indonesia/Ref4.7%20.pdf
Nasir, M. 2005.
Metodologi penelitian Edisi 6. Jakarta : PT Ghalia Indonesia
Nelson,dkk. 2007. Nelson
Textbook of Pediatrics 18th editions. USA: Saunders The digestive
system
Purnamasari, Dyah
Umiyarni, 2009, ASI EKSKLUSIF. Cited on: 23 Januari 2012. http://dyah-purnamasari.blog.unsoed.ac.id/files/2011/03/ASI-EKSKLUSIF-PDF.pdf
WHO. 2008. Pedoman
pelayanan kesehatan anak di rumah sakit rujukan tingkat pertama di
kabupaten/kota. Jakarta : Departemen Kesehatan RI