There's a tiny world inside my bones.Before they came, this little world,
I learned of it one day,
When some bullies came to visit
And decided they would stay.
Was happy as could be,
With platelet cells and red blood cells
And white ones having tea.
These little cells inside my bones
Grew up and worked each day.
They traveled in my blood stream,
Making sure I felt OK.
The white blood cells were body-guards,
Protecting me from germs.
They used to know some special tricks
That made invaders squirm.
The red blood cells were round and strong,
And carried on their backs,
The oxygen my body needs
To play and to learn facts.
The platelet cells were sticky friends,
In charge of making clots.
I’d cut my hand or scrape my arm,
They’d make the bleeding stop.
Well that’s the way it used to be
Before the bullies came.
I hadn’t met this inside world.
I knew nobody’s name.
Tulisan diatas adalah sepenggal puisi yang ditulis oleh salah seorang anak yang telah menderita leukemia selama bertahun-tahun. Terlihat dari puisi yang dibuatnya bahwa betapa menderitanya anak tersebut saat leukemia merenggut sedikit demi sedikit kegembiraannya,.. :(
Sampai saat ini Leukemia
Limfoblastik Akut, atau ALL (Acute Lymphoblastic Leukemia) merupakan suatu
keganasan terbanyak pada anak-anak mewakili hampir sepertiga dari seluruh
kanker anak. Kejadian leukemia limfoblastik akut tiap tahunnya di Amerika
Serikat adalah 3,7-4,9 kasus per 100.000 anak usia 0-14 tahun, dengan puncak
kejadian pada anak usia 2-5 tahun.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ALLyaitu seperti
terpapar dengan radiasi, memiliki kelainan genetik (Sindrom Down), mengonsumsi
obat-obatan yang dapat menurunkan sistem imun, pestisida, mutasi limfosit pada
masa prenatal.
Gejala dan tanda yang mudah dikenali :
· Mudah lelah dan
sesak saat melakukan aktivitas sehari-hari.
· Pucat
· Perdarahan akibat
jumlah sel trombosit yang rendah
-
Lebam tanpa penyebab (tiba-tba) atau karenatrauma kecil
-
Petechiae
- Perdarahan yang lama
berhenti
· Mudah terinfeksi
· Nyeri tulang /
arthritis
· Hepatosplenomegali,
limfadenopati
Pemeriksaan
Darah lengkap : Darah lengkap
merupakan salah satu pemeriksaan utama pada leukemia. Peningkatan jumlah
leukosit lebih dari 10 × 109 /
L (> 10 × 103/μL) terjadi dalam satu setengah dari pasien dengan
leukemia limfoblastik akut (ALL). Juga didapatkan neutropenia, anemia, dan
trombositopenia akibat terhambatnya hematopoiesis normal akibat infiltrasi
leukemia. Penting untuk diketahui bahwa 20% pasien ALL, awalnya hadir dengan
pansitopenia dan tidak ada bukti sel blast di perifer. Dari hapusan darah tepi
akan didapatkan sel – sel limfoblas.
Bone marrow aspiration dan biopsi : untuk mendiagnosis ALL dan menentukan
subtipe ALL
Menurut sistem klasifikasi France-American-British (FAB), leukemia
limfoblastik akut (ALL) diklasifikasikan menjadi 3 kelompok berdasarkan
morfologi, sebagai berikut (Bennett, 1976):
1. L-1: terdiri dari sel – sel limfoblas
kecil serupa, dengan kromatin homogen, nukleolus umumnya tidak tampak dan
sitoplasma sempit.
2. L-2: sel limfoblas lebih besar tetapi
ukurannya bervariasi, kromatin lebih besar dengan satu atau lebih anak inti.
3. L-3: sel limfoblas besar, homogen dengan
kromatin berbercak, banyak ditemukan anak inti serta sitoplasma yang basofilik
dan bervakuolisasi.
Analisis
sitogenetik : untuk melihat perubahan kromosom dari limfosit (contoh :
philadelphia chromosome)
Immunophenotyping
:untuk mencari keganasan limfosit berasal dari limfosit B atau limfosit T
Foto
Thorax : Mengetahui infiltrasi mediastinum
USG
juga merupakan pemeriksaan yang perlu dilakukan jika testis didapatkan membesar
pada pemeriksaan fisik.
Penatalaksanaan
1. Kemoterapi terdiri dari 3 tahap :
induksi, konsolidasi/intensifikasi, dan maintenance. Konsolidasi dan maintenance
disebut postremisi
a. Terapi induksi
tujuan
: untuk membersihkan darah dan sumsum tulang dari sel leukemia yang tampak.
Umumnya, jika sel-sel blast masih terlihat pada pemberian pertama kemoterapi
induksi,pemberian keduadari kemoterapi yang sama dapat diberikan. Contoh :
- doxorubicin (i.v)
- asparaginase (i.m / i.v)
- vincristine (i.v)
- methotrexate (intrathecal)
- cytarabine (intrathecal)
- kortikosteroid
(dexamethasone/prednisone p.o)
Obat
yang biasa digunakan selama terapi induksi remisi termasuk deksametason atau
prednison, vincristine, asparaginase, dan daunorubisin.
b. Terapi postremisi
Selama
sisa sel leukemia tidak terdeteksi pada pemeriksaan daran maupun sumsum tulang,
pengobatan optimal yang diberikan pada pasien dengan ALL adalah terapi
postremisi intensif tambahan.
- terapi konsolidasi diberikan dalam 4-6
bulan
Terapi
konsolidasi sering kali menggunakan metotreksat (MTX) dan 6-mercaptopurine
(6-MP) atau cyclophosphamide dan sitarabin. Obat yang digunakan untuk
intensifikasi termasuk sitarabin, siklofosfamid, etoposid, deksametason,
asparaginase, doxorubicin, MTX, 6-MP, dan vinkristin.
- terapi maintenance diberikan selama 2
tahun
Contoh :
- vincristine (i.v)
- cyclophosphamide (i.v)
- daunorubicin (i.v)
- metothrexate (i.m/i.v/p.o)
- prednison/ dexamethasone (p.o)
2. Transfusi
- Transfusi PRC dan TC hampir selalu
diberikan pada beberapa minggu selama pengobatan. Setelah itu, jumlah sel darah
akan kembali normal.
3. Antibiotik
Selama
pengobatan ALL, penurunan jumlah netrofil dan monosit dapat menyebabkan infeksi
bakteri dan jamur. Risiko infeksi meningkat akibat kemoterapi dimana kemoterapi
dapat merusak barrier mukosa mulut dan intestine sehingga
memudahkan bakteri untuk masuk ke dalam darah. Ketika sel darah putih turun dan
risiko infeksi meningkat maka antibiotik dapat diberikan untuk mencegah atau
mengobati infeksi.
Efek
samping Kemoterapi
- Mouth ulcus
- Diare
- Alopesia
- Ruam-ruam
- Mual dan muntah
- Lemas
Diagnosa Banding
· Acute
anemia
· Aplastic
anemia
· Idiopathic
thrombocytopenic purpura (ITP)
Demikian sedikit
info yang dapat saya berikan, semoga dapat menambah pengetahuan anda tentang
penyakit ini... :)
Daftar Pustaka
Kanwar
VS, Pediatric Acute Lymphoblastic Leukemia. Medscape. 2012. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/990113-clinical#showall
Ribera
JM, Oriol A. Acute lymphoblastic leukemia in adolescents and young
adults. Hematol Oncol Clin North Am. Oct 2009;23(5):1033-42
Dubansky
AS, Boyett JM, Falletta J, Mahoney DH, Land VJ, Pullen J, et al. Isolated
thrombocytopenia in children with acute
lymphoblastic leukemia: a rare event in a Pediatric Oncology Group Study. Pediatrics.
Dec 1989;84(6):1068-71
Bennett
JM, Catovsky D, Daniel MT, et al. (August 1976). "Proposals for
the classification of the acute leukaemias. French-American-British (FAB)
co-operative group". Br. J. Haematol. 33 (4): 451–8.
Gordijn
MS, Gemke RJ, van Dalen EC, Rotteveel J, Kaspers GJ.
Hypothalamic-pituitary-adrenal (HPA) axis suppression after treatment with
glucocorticoid therapy for childhood acute lymphoblastic leukaemia.Cochrane
Database Syst Rev. May 16 2012;5:CD008727.